“Segera Realisasikan Rumah Sakit Rujukan
Dan Politeknik Kesehatan Banten”
Dan Politeknik Kesehatan Banten”
Banten, INA-INA.
WAKIL Gubernur Banten, H. Rano Karno menegaskan agar Dinas Kesehatan Banten segera merealisasikan pembangunan Rumah Sakit Rujukan, supaya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Banten bisa lebih optimal.
“Semua program yang akan di laksanakan Dinas Kesehatan Banten agar memperhatikan masalah lingkungan. Ini menjadi komitmen bersama dalam upaya menghindari Banten dari bencana alam," tegas Rano.
Lebih lanjut Rano mengatakan, Dinas Kesehatan Provinsi Banten agar berupaya meningkatkan sum-ber daya manusia bidang kesehatan yang siap memberikan pelayanan bagi masyarakat, terutama untuk daerah-daerah terpencil.
“Saya sangat menyambut baik rencana Dinkes Banten untuk mendirikan politeknik kesehatan”, ucap rano, usai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Dinas Ke-sehatan Provinsi Banten, belum lama ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Dr.H. Djadja B Suhardja S, MPH., menjelaskan, Dinas Kesehatan Banten membutuhkan anggaran sekitar Rp.400 miliar, untuk mem-bangun Rumah Sakit (RS) Rujukan Tipe B yang saat ini masih da-lam proses pembangunan.
"Sampai saat ini anggaran yang sudah dikeluarkan untuk pembangunan rumah sakit tersebut sekitar Rp. 280 miliar. Kebutuhannya hingga bisa beroperasi pada awal 2013 sekitar Rp.400 miliar," ucap Djaja, di Serang, beberapa waktu lalu.
Lebih jauh Djadja mengatakan, pihaknya menargetkan pada awal 2013 RS Rujukan Provinsi Banten tersebut sudah bisa beroperasi, mengingat pada tahun 2012 masih pada tahap penyelesaian dan melengkapi peralatannya. RS rujukan yang saat ini dalam penyempurnaan tersebut direncanakan berkapasitas sekitar 300 tempat tidur atau tempat perawatan. “Rumah sakit yang dibangun lima lantai tersebut nantinya akan dijadikan sebagai rumah sakit rujukan untuk penyakit-penyakit tertentu yang tidak bisa ditangani rumah sakit di daerah”, imbuhnya.
"RS Rujukan Banten akan melayani penyakit spesialis dan rencananya akan menggratiskan pasien bagi warga Banten yang tidak mampu. ”Rencananya warga Banten yang berobat dan kondisi perekonomiannya kurang mampu, akan digratiskan, tegas Djadja.
Djaja menambahkan, nanti di butuhkan sekitar 300 orang tenaga medis untuk operasional rumah sakit tersebut, untuk menunjangnya rencana kedepan, Dinkes Banten juga akan membuat perguruan tinggi Politehnik Kesehatan, sebagai sarana pendukung untuk memperbaiki sumber daya manusia di RS Rujukan Banten,” tutupnya. Tim R
“Semua program yang akan di laksanakan Dinas Kesehatan Banten agar memperhatikan masalah lingkungan. Ini menjadi komitmen bersama dalam upaya menghindari Banten dari bencana alam," tegas Rano.
Lebih lanjut Rano mengatakan, Dinas Kesehatan Provinsi Banten agar berupaya meningkatkan sum-ber daya manusia bidang kesehatan yang siap memberikan pelayanan bagi masyarakat, terutama untuk daerah-daerah terpencil.
“Saya sangat menyambut baik rencana Dinkes Banten untuk mendirikan politeknik kesehatan”, ucap rano, usai melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Dinas Ke-sehatan Provinsi Banten, belum lama ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Dr.H. Djadja B Suhardja S, MPH., menjelaskan, Dinas Kesehatan Banten membutuhkan anggaran sekitar Rp.400 miliar, untuk mem-bangun Rumah Sakit (RS) Rujukan Tipe B yang saat ini masih da-lam proses pembangunan.
"Sampai saat ini anggaran yang sudah dikeluarkan untuk pembangunan rumah sakit tersebut sekitar Rp. 280 miliar. Kebutuhannya hingga bisa beroperasi pada awal 2013 sekitar Rp.400 miliar," ucap Djaja, di Serang, beberapa waktu lalu.
Lebih jauh Djadja mengatakan, pihaknya menargetkan pada awal 2013 RS Rujukan Provinsi Banten tersebut sudah bisa beroperasi, mengingat pada tahun 2012 masih pada tahap penyelesaian dan melengkapi peralatannya. RS rujukan yang saat ini dalam penyempurnaan tersebut direncanakan berkapasitas sekitar 300 tempat tidur atau tempat perawatan. “Rumah sakit yang dibangun lima lantai tersebut nantinya akan dijadikan sebagai rumah sakit rujukan untuk penyakit-penyakit tertentu yang tidak bisa ditangani rumah sakit di daerah”, imbuhnya.
"RS Rujukan Banten akan melayani penyakit spesialis dan rencananya akan menggratiskan pasien bagi warga Banten yang tidak mampu. ”Rencananya warga Banten yang berobat dan kondisi perekonomiannya kurang mampu, akan digratiskan, tegas Djadja.
Djaja menambahkan, nanti di butuhkan sekitar 300 orang tenaga medis untuk operasional rumah sakit tersebut, untuk menunjangnya rencana kedepan, Dinkes Banten juga akan membuat perguruan tinggi Politehnik Kesehatan, sebagai sarana pendukung untuk memperbaiki sumber daya manusia di RS Rujukan Banten,” tutupnya. Tim R